Selasa, 20 Mei 2014

Aku Hamil....Buah Hatiku, buah cinta kami berdua...Alhamdulillah.

Hey hey penduduk bumi, langit dan yang berada di antaranya. Hari ini kuumumkan sejelas-jelasnya. Aku hamil. Senang sekali mengabarkan berita gembira ini. Ini adalah kehamilan Pertamaku, setelah menunggu 11 Bulan, Alhamdulillah. Menyenangkan sekali menyadari bahwa yang terjadi ini sesuai dengan rencana, karena memang aku dan suami telah benar-benar siap menerima kehadirannya dan Tuhan telah menjawab doa dan ikhtiar kami berdua, Alhamdulillah. Kalau akhirnya aku belum bisa melanjutkan kuliah lagi, aku tidak mau jalan di tempat, menunggu waktu mengutukku berputar dengan cepat tanpa ada hal berarti yang kubuat. Akhirnya aku putuskan untuk meredam ambisi kuliahku dengan menghidupkan ambisi lainnya, yakni membina keluarga dan mensupport Suamiku melanjutkan kuliahnya. Sama mulianya toh. Jadi begini skenarionya, tahun ini hamil, tahun depan punya anak, dua tahun selanjutnya menanamkan nilai-nilai dan prinsip hidup yang kokoh kepada sang anak, selanjutnya aku boleh memikirkan ambisiku untuk kuliah lagi, suamiku juga pasti sudah usai kuliahnya. Haiyah... kesannya kok gampang sekali. Iya, klo bikin rencana, pikirkan gampangnya dulu saja, kalau yang dipikir sulitnya, kita akan jalan di tempat menghitung segala kemungkinan buruk yang mungkin dan pasti terjadi. Kembali ke topik. Niat yang diiringi usaha dan doa, tidaklah sia-sia. Akhirnya Allah yang Maha Baik mengizinkan aku untuk hamil. Dan lihatlah, sekarang kehamilanku jalan 15 minggu. Kehamilan pertama memang penuh tantangan. Agak sedikit berat karena keluhan kehamilan semuanya muncul bersamaan. Sekalipun itu normal. Mual sepanjang hari, kepala pusing, tulang belakang sakit, badan pegal-pegal, keputihan, ketombean semuanya muncul. Semoga ini bisa segera mereda, dan aku pun bisa menikmati kehamilan ini senikmat-nikmatnya. Mohon doanya y readers, semoga semuanya dilancarkan, janinnya berkembang normal, ibunya selalu sehat, untung-untung bisa bugar. Dan saat nanti tiba waktunya, semuanya dimudahkan. Aaamin ya rabbal alamin :)

Senin, 20 Januari 2014

Ya Allah, Beri Aku Satu Saja..

Ya Allah, Beri Aku Satu Saja.. Pertama kali melihat buku ini di toko buku, saya langsung tertarik. Dari judulnya saja sudah terasa begitu menyentuh, sepertinya sangat cocok untuk saya baca. Dan saya pun membawanya pulang tanpa pikir panjang. Buku ini adalah sebuah antologi, kumpulan cerita dari beberapa orang wanita hebat mengenai perjuangannya dalam memperoleh buah hati. Melewati penantian panjang yang tidak mudah, menghadapi tantangan dan tekanan dari berbagai pihak, dan menempuh berbagai cara baik medis maupun non-medis demi mendapatkan keturunan yang didamba-dambakan. Kisah yang sangat menyentuh dan mengharukan. Ada yang bahkan harus menunggu selama 15 tahun hingga Allah menitipkan amanah itu. Salah satu kontributor juga pernah mengalami keguguran bahkan sampai tiga kali, masya Allah. Buku ini tidak hanya wajib dibaca oleh istri-istri, tapi juga para suami sebagai pendamping yang sedianya harus selalu memberi dukungan moril. Suami juga harus koperatif untuk sama-sama berusaha, karena dalam beberapa kasus di buku ini, penyebab pasangan terlambat memiliki keturunan adalah adanya masalah di sistem reproduksi suami. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini untuk pasangan suami istri yang tengah menantikan hadirnya buah hati. Bagaimana menjaga keharmonisan rumah tangga dalam melewati masa-masa sulit, di mana istri seringkali menjadi lebih sensitif karena mendapatkan tekanan dari keluarga dan lingkungan sekitar, dan cenderung mengalami stress. Peran suami yang baik dan memahami kondisi pasangannya sangat diperlukan pada saat-saat seperti ini. Dan yang tidak kalah penting, buku ini juga memberi kita pelajaran untuk bersabar, tidak mudah menyerah, dan untuk pasrah serta berserah pada Allah, Sang Pemilik Kehidupan. Saya tersadar bahwa apa yang saya dan suami lalui selama 11 bulan, belum ada apa-apanya di banding mereka yang kisahnya ada dalam buku ini. Di bagian akhir buku, penulis juga membahas mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai kehamilan. Juga ada tips-tips dan doa-doa yang bagus untuk diamalkan bagi pasutri yang mendambakan kehadiran buah hati. Tidak hanya direkomendasikan bagi yang sudah menikah, buku ini pun sangat bermanfaat bagi mereka yang akan menikah dan merencanakan untuk segera memperoleh keturunan. Sebagai penutup, saya mengutipkan salah bagian kalimat dari seorang ibu dalam buku ini. It’s so touchy… “Takdirkanlah Aku memilikinya Ya Allah, ketika waktunya tepat untukku. Anugerahkan kepadaku kesabaran dalam penantian dan ikhtiar ini. Jauhkanlah hatiku dari ketergesa-gesaan memimpikannya. Karena aku tidak ingin mendapatkannya dengan ketidak ridhoan-Mu. Sehingga Engkau memberinya dengan “terpaksa”, atau dengan cara “melemparkannya” ke arahku. Aku akan menanti dengan keikhlasan dan kesabaran. Semoga Engkau mempertemukanku dengannya, dalam buaianku, di dunia. Namun bila Engkau tidak menghendakinya, gantilah dengan sesuatu yang lebih baik, berupa keberkahan hidup yang merupakan bingkisan terindah dari-Mu. Juga pertemukanku dengan buah hati di akhirat kelak. Apabila Engkau menyempatkan mempertemukanku dengan buah hati di dunia, smoga ia menjadi anak yang soleh atau solehah, dan membuatku bertambah cinta dan dekat dengan-Mu Ya Allah. Hingga menjadikanku senantiasa lebih baik dari hari ke hari dalam lindungan dan tangan kasih-Mu selamanya.. ” Amiin..